First Love

Kenangan akan cinta pertama yang tidak pernah bisa ku lupa
Bagaimana dan seperti apa senyumnya
Lelaki itu ku kenal sejak berusia belia
Lelaki yang sangat ceria dan menghangatkan sekelilingnya
Tak ada decak sedih yang tersisa hanya ingatan akan tawanya
Matanya mengikatku untuk terus memandangnya
Tangannya menarikku untuk selalu menggenggamnya
Tertegun lama dalam permainan yang membuat aku menjadi putri dan dia pangerannya
Air mata selalu berubah menjadi tawa tiap kali hanya ada dia
Tawa menghabiskan masa kecil berdua
Seolah tidak pernah ada jarak diantara kita
Sosok yang selalu mengejarku dengan konyol dan riangnya
Membuatku seolah berfikir bahwa akulah satu-satunya miliknya
Karena memang begitulah apa adanya dirinya
Zaman yang tidak pernah ada ikatan dusta
Yang ada hanya irama tawa
Keangkuhanku membuatku luka
Kusesali hari dimana aku tak mengejarnya
Sesal karena tak bisa menyatakan perasaanku terhadapnya
Hari dimana terakhir kali dapat memandangnya
Adalah hari yang mungkin bagiku tidak akan pernah lagi ada tawa
Kenapa tidak bisa sepolos sosoknya
Yang selalu menyatakan cinta
Waktu berlalu begitu cepat memakan usia
Namun ingatan akan sebuah masa tak pernah sedikitpun ku lupa
Ada kotak yang tertutup rapat untuknya
Yang mungkin tidak akan pernah lagi terbuka
Pangeran kecilku adalah cintaku yang pertama





Komentar

Postingan Populer