It's Like a Dream

Aku telah siap dengan jeans biru muda dan tshirt putih bertuliskan prinsip hidup Mc.Dower yang dilipat di kedua ujung tangannya.
Sepatu boots abu2 airwalk merk kesukaanku yang kukenakan serta topi berwarna biru membuatku tampil semi maskulin malam tadi.
Walaupun agak kesulitan membawa badan karena Fla dan tas wajib minggat yang cukup berat aku tetap berjalan dengan hati riang. Dua orang gadis muda menertawakanku di tempat parkir karena cara berjalanku yang sedikit aneh. Semoga yang kualami tidak terjadi pada mereka sebagai balasan atas perilaku itu.
Aku langsung menuju toko buku favoritku untuk mengambil kanvas, dan banyak kuas dengan berbagai tipe nomor, tak lupa sketch book dan tempat menaruh kuas berwarna hitam. Aku mencari cat minyak dan cat air kemana-mana tapi ternyata hanya dua merk yang bukan kucari yang tersisa. Akhirnya aku memutuskan untuk mencarinya di lain waktu.
Aku sangat senang memilih-milih dan bertanya banyak hal dengan dua pegawai toko laki-laki dan satu pegawai perempuan yang bekerja sebagai kasir.
Kami berkenalan dan saling bercanda, sepertinya mereka pegawai baru disana aku sampai lupa memperpanjang kartu anggotaku.
Aku terkejut ketika mereka bilang bahwa aku seorang pelukis. mereka sangat yakin menyatakan itu, dan entah mengapa aku merasa hatiku benar-benar damai seolah ada angin sejuk yang membisikkan bahwa itulah yang kuinginkan dari diriku seolah-olah aku sudah berprofesi seperti itu, aku merasa bebas. Sesuatu yang kucari selama ini. Sesuatu yang kuinginkan..Aku benar-benar menikmatinya. Sampai aku lupa waktu. Waktu menunjukkan pukul 09.30 malam, aku harus memaksa diriku untuk makan, untunglah pegawai di salah satu tempat makan mau menerimaku sebagai pelanggan terakhir. Lagu taylor Swift I almost do kesukaanku mengalun dari kejauhan, aku sudah meneguk setengah gelas juice melon dan setengah nasi uduk, cukup sebagai prasyarat untuk meneguk obat.
Aku terus mengingat setiap tempat yang kulewati, setiap waktu yang kuhabiskan di setiap tempat itu dulu, dan aku terus tersenyum. Aku memang harus tersenyum..Walau harus beberapa kali berhenti untuk memperbaiki posisi barang bawaanku aku tetap merasa senang. Aku memeluk alat2 lukis di dadaku membawa tas doraemon dan Fla di bahu kiriku. Beberapa kali berhenti untuk sekedar mengganti posisi tubuh atau duduk aku berada di SCP sampai lampu mall dan eskalator mati, sampai tak terlihat seorangpun lagi. Aku menunggu sampai lagu Taylor Swift habis kemudian pulang sembari memegang mimpiku erat.

Komentar

Postingan Populer