Don't Give Up

Aku hanya punya waktu setahun terakhir, akan kumanfaatkan sebaik dan sebisa mungkin. Sebelumnya karena telah ditolak puluhan instansi disamarinda hari ini ketika ditolak untuk kesekian kalinya aku tidak menangis. Aku tidak akan berputus asa, mencari pekerjaan seperti layaknya menabur benih, aku tidak pintar berbicara, namun di antara seribu instansi dinas kebersihan dan pertamanan kota samarinda akan ada yang menerimaku jika aku benar-benar bersungguh-sungguh. Tuhan pasti akan mengabulkan doa seseorang entah ia baik atau tidak karena dimatanya semua sama. Tapi entah kapan dan dimana, semua itu hanya akan menjadi rahasia sebagai bagian dari skenario hidup di dunia. Usaha pertamaku mungkin bisa dikatakan kurang berhasil. Aku tidak akan menyerah, pengawas itu menyuruhku mendatangi kantornya untuk bertanya banyak hal dan berbicara kepada atasannya, aku akan memanfaatkan kesempatan ini walaupun hanya 0,01 % dengan tidak meninggalkan tanggung jawabku juga. Walaupun ditolak setidaknya ia mengangkat telphonku. Aku akan datang dengan proposal yang lebih jelas. Ini akan menjadi sebuah proyek pembelajaran bagi anak didik juga. Suatu saat aku akan mengundang salah satu rekan penyapu jalanan jika aku juga telah bergabung dengan mereka ke kelas matematikaku, untuk berbagi tentang pengalaman yang sangat berharga, aku akan memulai dari hal kecil, kemudian sedikit demi sedikit akan kutingkatkan lebih baik lagi. Mereka akan lebih menghargai tentang kebersihan, aku berharap hal kecil ini bisa membantu dunia pada umumnya dan diriku khususnya. Aku ingin mengetahui seperti apa perasaan mereka, seperti apa pekerjaan ini, apakah benar harus kumulai dari diriku sendiri. Aku bersungguh-sungguh tentang hal ini. Aku memohon doa dari semua karena tidak ada manusia yang hidup sendiri. Dunia butuh kita dan kita butuh dunia.

Proyek Kedua :

Membuat proposal yang jelas untuk menjadi pekerja sapu jalan

Komentar

Postingan Populer